DipundakKu Masa Depan BangsaKU

@Nash_Khoirun

Senin, 16 Mei 2011

Ciri Keluarga yang Baik

Dalam keluarga Islam, seluruh anggota keluarga memiliki peran dan fungsi yang jelas dan masing-masing mereka menghormati peran-peran tersebut.
Ayah adalah pemimpin yang berakhlak, shodiqul wa’di (selalu menepati janjinya kepada Allah dan masyarakat), dan dia dapat menegakkan keadilan dan kasih sayang dan bekerjasama dengannya dalam kebajikan dan taqwa sehingga mampu mengayomi seluruh anggota keluarga dengan kasih sayangnya yang tulus ikhlas.
Anak-anak pun menjadi cahaya mata karena ketaatan dan kesalehan mereka.
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Salam menjamin kebaikan keluarga Islam meskipun dalam menghadapi krisis dengan sabda beliau.
“Apabila Allah menghendaki suatu keluarga menjadi baik, maka keluarga tersebut Allah jadikan memahami agama, Allah merizkikan kepada mereka rasa santun (kasih sayang), Allah hematkan dalam belanja, dan Allah jadikan mereka mampu melihat aib-aib mereka kemudian bertaubat daripadanya (HR. Muslim)
Dari keterangan Rasulullah terlihat empat ciri keluarga yang terjamin kebaikannya.
·         Memahami agama (tafaquh fid diin): keluarga itu selalu mengadakan pengajian dan pengkajian keislaman sehingga mereka benar-benar memahami, menghayati, dan menjalankan missi Islam dalam hidup rumahtangga dan bermasyarakat. Kehidupan Dunia bagi keluarga tersebut merupakan wasilah untuk beribadah kepada Allah.
·         Memilih Rasa Santun dan kasih sayang (Ar Rifq): Suami istri hidup rukun karena saling mencintai karena Allah. Mereka saling hormat menghormati, sayang menyayangi … demikian juga terhadap anak-anaknya, sehingga badai sebesar apa pun tak sanggup menggoyahkan kehidupan mereka.
·         Hemat Dalam Belanja (Al Iqtishod): Keluarga Islami bergaya hidup sederhana tetapi sehat dan bersih. Mereka tidak terpengaruh gaya hidup yang ditawarkan oleh televisi, majalah atau koran-koran yang kini beredar di masyarakat. Karena pola hidup konsumtif merupakan pemborosan, sedang pemborosan dilarang Allah.
·         Mampu melihat aib masing-masing dan bertaubat dari kesalahan: Seluruh anggota keluarga pandai mengintrospeksi diri dan kembali pada jalan Allah. Suami atau istri tidak merasa lepas dari kekeliruan sehingga masing-masing dapat memperbaiki diri sendiri, mau menerima nasihat dari pasangan hidupnya.
 Persoalan rumah tangga seringkali terjadi hanya karena masalah sepele atau kurangnya suami istri memahami cara penyelesaikan masalahnya …  Jika mareka mau belajar mengkaji dan mengaji tentang bagaimana berkeluarga secara islami Insya Allah kehidupan rumah tangga mereka akan harmonis dan mesra… Perceraian dalam Islam meskipun boleh sangat tidak dianjurkan, karena perceraian membawa dampak yang negative bagi anak-anak.

Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam berkata. “Abgadhul halaal indallah at tholaaq” (Talak adalah sesuatu yang halal yang paling dibenci Allah).
Semoga bermanfaat………………

naszh,ita

1 komentar: